Sentra Industri Gerabah Banyumulek Sentra Industri Gerabah Banyumulek sudah cukup terkenal di Pulau Lombok dan sekitarnya. Desa Banyumulek terletak di Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Desa Banyumulek ini berada sekitar 14 km bagian selatan dari Kota Mataram. Banyumulek dalam bahasa Sasak, artinya air jernih. Banyumulek dikenal sebagai wilayah dengan kualitas tanah lempung nomor satu di Pulau Lombok. Sampai akhirnya pemerintah daerah setempat menetapkan Desa Banyumulek sebagai Sentra Industri Gerabah unggulan di Nusa Tenggara Barat. Harga kerajinan Gerabah di Banyumulek bervariasi tergantung model gerabah dan tingkat kesulitan membuatnya, yakni antara Rp. 5.000 hingga Rp. 500.000. Misalnya saja lampu hias di jual seharga Rp. 55.000 sedangkan ceret atau teko Rp. 12.500 dan pot bunga Rp. 5.000 sampai Rp. 20.000 kalau tong sampah mewah Rp. 40.000 sedangkan gentong besar Rp. 75.000, aneka guci Rp. 50.000, mangkuk buah motif primitif Rp. 40.000, satu tea-seat kulit telur Rp. 60.000 dan berbagai hiasan dinding yang harganya mulai Rp. 30.000 hingga Rp. 300.000 juga banyak. Selain itu ada juga gerabah yang di buat dari kulit telur ayam. Harga gerabah jenis ini lebih mahal, berkisar antara Rp. 200.000 – Rp. 300.000 per buah. Lainnya adalah hiasan dinding kaligrafi Arab bertuliskan Allah Muhammad yang juga menggunakan kulit telur, pasir putih, dan kulit kayu seharga Rp. 30.000 per pasang. Ada juga asbak rokok dalam berbagai bentuk seharga Rp. 5.000 – Rp. 10.000.
Sentra Industri Gerabah Banyumulek Berlibuar ke Desa Banyumulek akan menjadi alternatif liburan yang menyenangkan. Disini wisatawan akan memilih secara langsung beraneka bentuk, corak, dan warna gerabah yang di inginkan. Soal kualitas, Sentra Industri Gerabah Banyumulek tidak dapat di ragukan lagi. Saat memasuki desa, wisatawan akan disambut dengan sebuah gapura rangka besi bertuliskan “Sentra Industri Gerabah Banyumulek”. Setelah masuk gapura, di sepanjang desa, wisatawan akan melihat deretan art shop di dapan rumah-rumah warga. Selain kerajinan yang bersifat fungsional, seperti periuk dan gentong, produk gerabah Banyumulek juga menyediakan hasil kerajinan untuk dekorasi ruangan, seperti asbak, vas bunga, lampu tembok dan sebagainya.
Sentra Industri Gerabah Banyumulek Pembuatan kerajinan gerabah Banyumulek berbeda dari lainnya karena pembuatannya masih mempertahankan teknik pembakaran tradisional, yaitu dengan menggunakan kayu bakar dan jerami kering. Pembakaran gerabah dilakukan di tengah kebun yang luas, masyarakat setempat menyebutnya tenunug lendang. Teknik pembakaran menggunakan jerami memeberikan keuntungan karena gerabah dapat dibakar secara besar-besaran sehingga mudah untuk diwarnai. Kelemahannya adalah gerabah yang dibakar mudah retak dan tidak tahan lama.
Sentra Industri Gerabah Banyumulek Akses menuju Desa Banyumulek sangat indah. Apabila wisatawan berasal dari Pelabuhan Padang Bay Bali harus menggunakan kapal feri menuju Pelabuhan Lembar di Pulau Lombok. Perjalanan Padang Bay – Pelabuhan Lembar dengan kapal feri memakan waktu sekitar 4 jam. Setelah tiba di Pelabuhan Lembar, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan ke Kota Mataram dan langsung menuju Desa Banyumulek. Alternatif lainnya apabila melalui Pulau Bali, wisatawan dapat menggunakan pesawat terbang dari Bandara Ngurah Rai Denpasar menuju Bandara Selaparang Mataram yang hanya memerlukan waktu 15 menit perjalanan. Selain dari Bali, wisatawan juga dapat menggunakan pesawat terbang dari kota besar di Indonesia seperti Surabaya, Jogjakarta, Jakarta, dll menuju Bandara Selaparang Mataram. Dari Bandara Selaparang Mataram, wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum atau taksi menuju desa Banyumulek.

7 komentar:

  1. Ternyata di Pulau Lombok banyak sekali kerajinan tangan unik dan menarik yg mirip kerajinan khas Bali, hmmm :)
    btw Banyu Mulek itu kan bahasa Jawa mas, artinya air berputar-putar ditempat. ternyata dilombok ada desa yg menggunakan bahasa jawa ya, hehehe ^_^

    ReplyDelete
  2. liburan nya bener2 menyenangkan

    ReplyDelete
  3. itu desanya orang jawa ya?

    ReplyDelete
  4. kalau liat gerabah jadi inget filmnya ghost mas yang pas lagi bikin gerabah itu loh hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Awas Mas Anthonie jangan sampai Mengkhayal Disini...!!!
      Berbahaya Danger..!!... tapi saya salautan yang bikin artikel
      Gerabahnya nih? ulet dan telaten, kaya nya tau banyak tentang gerabah. :)

      Delete
  5. Desa Banyumulek penghasil gerabak dan harganya pun cukup terjangkau ya ? Sama seperti di Kotaku Jogjakarta, juda ada home industri penghasil gerabah, nama desanya ya Gerabah. Sama-sama masih tradisional cara membuatnya.

    ReplyDelete
  6. wah bagus-bagus banget ya gerabahnya. Pasti buat nya sangat sulit tuh dan yang pasti harganya sangat mahal, karena seni nya luar biasa :)
    salut sama warga di daerah setempat yang mempunyai karya seni yang begitu bagus :)

    ReplyDelete

 
Top